Blogroll


ShoutMix chat widget

Tuesday, February 2, 2010

ALLAH SEBAGAI SAKSI DAN PENJAMIN

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw.,
beliau bercerita, "Sesungguhnya ada seorang Bani Israel yang memohon
kepada Bani Israel lainnya untuk meminjaminya uang seribu dinar. Orang
yang meminjamkan berkata, 'Datangkanlah saksi-saksi. Aku ingin
mempersaksikan peminjaman ini kepada mereka.' Peminjam berkata,
'Cukuplah Allah sebagai saksinya.' Orang yang meminjamkan berkata,
'Datangkanlah seorang penjamin.' Peminjam berkata, 'Cukuplah Allah
sebagai penjamin.' Orang yang meminjamkan berkata, 'Kamu benar.'
Kemudian dia memberikan uang itu hingga tempo tertentu.
Peminjam uang pergi ke laut untuk memenuhi hajatnya. Kemudian dia
merasa sangat membutuhkan perahu untuk mengantarkan uang
pinjamannya yang sudah jatuh tempo pembayarannya. Namun, dia
tidak menemukannya. Kemudian dia mengambil kayu dan
melubanginya. Lalu dia memasukkan ke dalamnya uang seribu dinar
berikut secarik tulisan yang ditujukan kepada pemilik uang. Kemudian
melapisinya agar tidak terkena air. Lalu dia membawa kayu ke laut. Dia
berkata, 'Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa saya telah
meminjam uang seribu dinar kepada si Fulan. Dia meminta penjamin
dariku, kemudian kukatakan bahwa cukuplah Allah sebagai penjamin,
dan dia pun rela. Dia memintaku mendatangkan saksi, lalu kukatakan
bahwa cukuplah Allah sebagai saksi, dan dia pun rela. Sesungguhnya
aku telah berusaha untuk mendapatkan perahu yang akan kugunakan
untuk mengantarkan uangku kepadanya, namun aku tidak
mendapatkannya. Kini, kutitipkan uang itu kepada-Mu.' Kemudian dia
melemparkan kayu itu hingga tenggelam. Dia pun pergi. Walau
demikian, dia tetap berusaha mencari perahu yang menuju ke negeri
orang yang meminjamkan.
Kini, orang yang meminjamkan uang pergi untuk menanti. Barangkali ada
perahu datang membawa piutangnya. Tiba-tiba dia menemukan kayu
yang berisi uang itu. Dia membawanya pulang sebagai kayu bakar untuk
istrinya. Tatkala dia membelahnya, dia menemukan uang dan secarik
pesan. Di lain pihak, si peminjam pun datang juga membawa seribu
dinar. Dia berkata, 'Demi Allah, sebelum aku datang sekarang, aku
senantiasa berusaha untuk mendapatkan perahu guna mengantarkan
pinjaman kepadamu.' Orang yang meminjamkan berkata, 'Apakah kamu
mengirimkan sesuatu kepadaku?' Peminjam berkata, 'Bukankah telah
kuceritakan kepadamu bahwa aku tidak menemukan perahu, sebelum
saya mendapatkannya sekarang ini?' Orang yang meminjamkan
berkata, 'Sesungguhnya Allah telah mengantarkan pinjamanmu yang
kau taruh dalam kayu. Maka gunakanlah uangmu yang seribu dinar itu
dengan baik.'"

Sanad riwayat ini sahih. Al-Bukhari meriwayatkan pula kisah ini dalam
bentuk yang ketat.

0 comments:

Followers